Sunday, October 1, 2017

Mengenal Factory reset,Hard reset dan Flash Firmware

Tags

Jika kamu sudah terbiasa nguprek Android, pasti tidak asing lagi dengan istilah Flash Firmware,Hard Reset dan Factory Reset. Istilah ini tentunya juga sering didengar oleh mereka yang kebetulan sudah memegang ponsel cerdas dengan system operasi Android ini.



Mengenal Factory reset,Hard reset dan Flash Firmware


Penggunaan Smartphone android dengan berbagai macam aktifitas penggunanya tidak dipungkiri lagi banyak menimbulkan suatu permasalahan. Bukan karena ponsel yang tidak berkualitas, namun adanya sistem yang bermasalah salah satu kendala yang menyebabkan sistem menjadi bermasalah dan tidak bekerja sebagaimana mestinya. Dalam keadaan demikian, pengguna smartphone bisa memilih opsi antara melakukan Factory reset, Hard reset serta Flashing ulang terhadap ponsel kesayangannya.

Mungkin saja beberapa pembaca atau pengguna ponsel pintar merasa asing dengan ketiga istilah diatas, karena sebagian masyarakat pada umumnya belum mengetahui beberapa prinsip kerja dari sistem operasi smartphone. Di antar muka smartphone android sendiri opsi pengembalian sistem yang bermasalah atau biasa disebut soft reset atau juga dalam bahasa sistemnya disebut reset factory berada dalam menu yang memang tersembunyi atau tidak familiar dan jarang diutak-atik oleh pemakainya.
Bila hardware tidak ada masalah dan berarti sistemlah yang menjadi rujukan utama dalam perbaikan smartphone yang mengalami trouble. Pengguna ponsel pintar umumnya mempunyai opsi problemshooting yang bertingkat seperti pertama melakukan Soft reset ( reset factory ), bila tidak berhasil maka dilakukan hard Reset dan yang terakhir bila tidak juga dapat menyelesaikan masalah ada opsi Flashing firmware sebagai jalan satu-satunya.
Mari Kita lanjut ulasanya sebagai berikut:

1.Factory reset

Factory reset adalah mengembalikan posisi smartphone ke setingan pabrik (sama seperti saat pertama kali kamu beli smartphone baru) tanpa menggunakan kombinasi tombol. Biasanya ini dilakukan dengan cara; masuk ke menu Setting – Backup & reset – Factory data reset – Reset phone – Erase everything.
Dengan memilih Erase everything, secara otomatis data yang ada di smartphone Android akan terhapus, termasuk aplikasi pihak ketiga yang diinstall melalui play store atau file APK-nya.
Memahami pengertian factory reset diatas, bisa diartikan bahwa factory reset ini dilakukan ketika kita masih memiliki kesempatan untuk mengoperasikan smartphone tersebut. (tidak dalam keadaan bootloop, atau eror “Sayang, blablabla telah berhenti” yang selalu muncul). Untuk itu, penting melakukan backup data Android sebelum melakukan factory reset.

2. Hard reset

Hard reset adalah mengembalikan posisi smartphone ke setingan pabrik, sama seperti di atas. Hanya saja hal ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi tombol. Sedangkan kombinasi tombol hard reset untuk smartphone Android ini berbeda-beda tergantung tipe dan mereknya. Biasanya, kombinasi tombol hard reset itu adalah tombol power dan volume bawah, ada juga dengan tombol atas, ada pula yang dengan kombinasi ketiga tombol tersebut. Selain itu, ada juga yang menggunakan kombinasi tombol home, jadi yang ditekan dan tahan secara bersamaan adalah tombol power, tombol home, dan volume atas.

Dengan melakukan hard reset, otomatis semua data akan hilang sama seperti factory reset di atas. Hanya saja, biasanya hard reset dilakukan jika kita tidak bisa menempuh jalan dengan factory reset. Misalnya posisi smratphone Android yang terkunci dengan pola atau lupa kata sandi, bootloop dan lain sebagainya.

3. Flash Firmware

Nah, opsi yang satu ini merupakan opsi terakhir untuk perbaikan smartphone yang tidak bermasalah pada hardwarenya alias pada sistem atau firmware. Dimana secara mudah Flashing ulang bisa diartikan melakukan install ulang terhadap sistem ponsel. Semua sistem dan data yang ada padda ponsel akan ditimpa untuk diisi dengan firmware yang masih fresh. Tujuannya adalah agar sistem kembali Normal dan menghilangkan celah file sistem yang ccorrupt atau hilang.

Berbeda dengan soft reset dan hard reset yang hanya melakukan pengembalian sistem bermasalah, dimana kedua opsi diatas tidak akan bisa menambal file sistem yang telah hilang dan hanya bisa dilakukan hanya dengan memasukkan file tersebut dari Firmware yang nantinya diinstall ketika melakukan flashing.

Proses flash HP memang ccara ampuh untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sistem di smartphone, namun resiko yang ditimbulkan juga tidak bisa dianggap remeh seperti Ponsel bisa mati total atau sistem malah tidak akan bisa berjalan secara sempurna. Umumnya kesalahan memasukkan versi firmware menjadi hal utama penyebab mati dan tidak berfungsinya Ponsel setelah proses flashing.

Kesimpulan: Flash Firmware,Hard reset dan factory reset memiliki kesamaan dalam segi mengembalikan smartphone ke setingan pabrik , hanya saja cara atau metode yang digunakan berbeda, Masing-masing dari Dari cara diatas untuk mengatasi permasalahan pada smartphone anda. Akan lebih menguntungkan untuk kita pengguna smartphone jika mengetahui cara atau metode diatas,walaupun anda hanya pengguna smartphone.

Nah, jadi tahu kan apa beda antara reset factory, Hard reset dan Flash Firmware ?, semoga ulasan diatas bermanfaat bagi pembaca Lini Firmware semua.



Sekian Dan Terimah Kasih